97
يَا عَلِيُّ ! إِذَا أَصَابَكَ هَمِّ أَوْ أَمْرٌ
فَقُلْ سُبْحَانَكَ لَا إِلَهَ إلا أَنْتَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ أَنْتَ رَبُّ
الْعَرْشِ الْعَظِيم.
"Wahai
Ali! Jika engkau tertimpa kesusahan atau menghadapi urusan penting, maka
ucapkanlah: Subhanaka la ilaha illa anta, 'alayka tawakkaltu anta rabbul
'arshil 'azhim (Mahasuci Engkau, tidak ada Tuhan selain Engkau, hanya
kepada-Mu aku bertawakkal, Engkau adalah Rabb (Pemelihara) 'Arsy yang
agung)."
Penjelasan Hadits
Hadits
ini memberikan petunjuk kepada kita untuk senantiasa bertawakkal (berserah
diri) kepada Allah ketika menghadapi masalah atau urusan yang berat. Rasulullah
ﷺ mengajarkan Ali bin Abi Thalib, dan juga kita semua, untuk
membaca dzikir yang berisi pengagungan Allah dan pernyataan kebergantungan
kepada-Nya. Kalimat ini mengandung tauhid yang murni, pengakuan bahwa hanya
Allah yang layak disembah, dan penegasan bahwa segala sesuatu berada di bawah
kendali Allah.
Penjelasan Berdasarkan Dalil Al-Qur'an
Tawakkal,
atau berserah diri kepada Allah, merupakan konsep yang sangat penting dalam
Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah sering memerintahkan umat-Nya untuk bertawakkal
kepada-Nya dalam segala urusan:
1. QS.
Al-Imran: 159
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى
اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
"Kemudian
apabila kamu telah berazam (memutuskan sesuatu), maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal."
Ayat ini menekankan
bahwa setelah segala upaya dilakukan, kita harus berserah diri sepenuhnya
kepada Allah dan percaya bahwa hanya Dia yang bisa memberikan hasil yang
terbaik.
2. QS.
At-Tawbah: 51
قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ
لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
"Katakanlah:
'Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah
bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah-lah orang-orang yang
beriman harus bertawakkal.'"
Ayat ini memperkuat
keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas izin Allah, dan kita
harus menyerahkan segala urusan kita kepada-Nya.
Penjelasan Berdasarkan Hadits
Dalam
hadits lainnya, Rasulullah ﷺ juga menganjurkan untuk senantiasa
mengingat Allah dan bertawakkal kepada-Nya ketika menghadapi kesulitan. Salah
satu hadits yang relevan adalah:
لَوْ أَنَّكُمْ تَوَكَّلْتُمْ عَلَى
اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُو
خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya
kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya Dia akan
memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada
burung. Burung itu pergi pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore dalam
keadaan kenyang.”
(HR. Tirmidzi)
Hadits
ini menunjukkan bahwa tawakkal adalah sikap hati yang penuh keyakinan kepada
Allah setelah kita berusaha. Dengan bertawakkal, seseorang akan mendapatkan
jalan keluar dari masalahnya dan rezeki yang tak disangka-sangka.
Penjelasan dari Perkataan Ulama
Ibnul
Qayyim, dalam karyanya Madarij As-Salikin, menyebutkan bahwa tawakkal
adalah salah satu bentuk tertinggi dari iman. Seseorang yang bertawakkal secara
benar akan menyerahkan semua urusannya kepada Allah, baik dalam keadaan sulit
maupun mudah. Tawakkal bukan berarti meninggalkan usaha, tetapi memadukan usaha
dengan keyakinan bahwa hasil akhir sepenuhnya berada di tangan Allah.
Contoh Penerapan
1. Dalam
Menghadapi Kesulitan Finansial
Misalkan seseorang
sedang mengalami kesulitan ekonomi, dia telah berusaha mencari pekerjaan,
tetapi belum mendapat hasil. Dalam situasi seperti ini, ia dapat mengamalkan
dzikir ini, mengakui kebesaran Allah, dan menyerahkan sepenuhnya urusan
rezekinya kepada Allah setelah melakukan ikhtiar yang maksimal.
Orang tersebut bisa
berdoa: Subhanaka la ilaha illa anta, ‘alayka tawakkaltu anta rabbul 'arshil
'azhim. Setelah membaca doa ini, ia meyakini bahwa segala urusan berada
dalam kendali Allah dan hanya Allah yang bisa membantunya keluar dari
masalahnya.
2. Dalam
Menghadapi Masalah Kesehatan
Seseorang yang sedang
mengalami penyakit dan telah berobat, namun penyakitnya belum kunjung sembuh,
bisa membaca dzikir ini dengan penuh keyakinan kepada Allah. Setelah berusaha
menjalani pengobatan, ia berserah diri kepada Allah dan percaya bahwa
kesembuhan adalah murni hak prerogatif Allah.
3. Dalam
Menghadapi Ujian Hidup
Misalnya, seseorang
menghadapi masalah keluarga atau tekanan sosial yang berat. Ia dapat
mengamalkan dzikir ini untuk menenangkan hati, meyakini bahwa Allah adalah
penguasa segala sesuatu dan hanya kepada-Nya ia bersandar.
Kesimpulan
Hadits
ini memberikan pedoman praktis bagi kita untuk selalu ingat kepada Allah ketika
menghadapi kesulitan atau urusan penting. Dengan dzikir yang mengandung pujian
kepada Allah dan pernyataan tawakkal, kita diajarkan untuk menyeimbangkan
antara usaha manusia dan kebergantungan sepenuhnya kepada Allah. Tawakkal
adalah bentuk keimanan yang tinggi, di mana kita mempercayai sepenuhnya bahwa
Allah akan memberikan solusi terbaik bagi kita.
Komentar
Posting Komentar