96
يَا عَلِيُّ : إِذَا أَرَدْتَ
حَاجَةٌ فَاقْرَأ آيةَ الْكُرْسِيِّ وَادْعُ الله فِى الْهُمُوْمِ وَالْكُرُوْبِ
وَقُلْ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ لَا إِلَهَ إِلَّا الت برحمتك استغيثُ فَاغْفِرْ
لِي وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي وَفَرِّجْ هَمِّي فَإِنَّ يَكْشِفُ عَنْكَ الْهُمُوْمَ
وَيُفَرِّجُ عَنْكَ الْكُرُوبَ وَيَقْضِيْ لَكَ الْحَوَائِجَ.
"Wahai Ali,
apabila engkau memiliki suatu kebutuhan, maka bacalah Ayat Kursi dan berdoalah
kepada Allah dalam menghadapi kesulitan dan duka cita. Ucapkanlah: Ya Hayyu
Ya Qayyum, la ilaha illa anta, birahmatika astaghithu, faghfirli wa aslih li
sya’ni, wa farij hammi, (Wahai yang Maha Hidup, Yang Maha Berdiri Sendiri,
tidak ada Tuhan selain Engkau, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan, maka
ampunilah aku, perbaikilah urusanku, dan hilangkanlah kesusahanku), maka
sungguh Dia akan menghilangkan darimu kesulitan, membebaskanmu dari duka cita,
dan memenuhi kebutuhanmu."
Penjelasan
Berdasarkan Dalil Al-Qur'an
Ayat Kursi (QS.
Al-Baqarah: 255) adalah salah satu ayat paling agung dalam Al-Qur'an yang
menggambarkan keagungan Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak. Dalam banyak
riwayat, Ayat Kursi dikenal sebagai ayat yang sangat kuat dalam menghadapi
berbagai bentuk kesulitan dan gangguan. Allah berfirman:
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ
سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا
الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ
وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ
وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ
وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
"Allah, tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Hidup kekal lagi
terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi
syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha
Besar."
(QS. Al-Baqarah: 255)
Dalam ayat ini, kita
diberi gambaran jelas tentang kekuasaan Allah yang mencakup segala sesuatu,
serta perlindungan-Nya yang sempurna bagi hamba-Nya yang beriman.
Penjelasan
Berdasarkan Hadits
Hadits ini
menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ menganjurkan Ali bin Abi Thalib untuk
mengingat Allah dengan membaca Ayat Kursi dan berdoa ketika menghadapi
kesulitan. Ayat Kursi merupakan salah satu bentuk dzikir yang paling efektif
untuk memohon perlindungan dan pertolongan Allah.
Dalam hadits lain,
Rasulullah ﷺ bersabda tentang keutamaan Ayat Kursi:
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ
دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ إِلَّا
الْمَوْتُ
“Barang siapa membaca
Ayat Kursi setiap selesai shalat fardhu, tidak ada yang menghalanginya masuk
surga kecuali kematian.” (HR. An-Nasa'i)
Penjelasan dari
Perkataan Ulama
Para ulama menekankan
pentingnya dzikir dan doa dalam menghadapi ujian hidup. Ibnul Qayyim, dalam
karyanya Al-Wabil Ash-Shayyib, menyebutkan bahwa dzikir kepada Allah
memberikan kekuatan spiritual, ketenangan hati, serta menyingkirkan rasa
khawatir dan duka cita.
Imam Al-Ghazali juga
menekankan dalam kitab Ihya Ulumuddin bahwa setiap mukmin hendaknya
senantiasa berpegang pada dzikir ketika menghadapi berbagai ujian. Mengingat
Allah melalui kalimat-kalimat yang mengandung makna tauhid dan pengharapan seperti
"Ya Hayyu Ya Qayyum" adalah salah satu cara paling efektif untuk
mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh pertolongan-Nya.
Contoh Penerapan
Sebagai contoh dalam
kehidupan sehari-hari, seseorang yang sedang menghadapi tekanan hidup seperti
masalah ekonomi atau kesehatan dapat mengamalkan dzikir ini sebagai bentuk
tawakkal (berserah diri) kepada Allah. Misalnya, seorang yang sedang dilanda
kesulitan keuangan bisa membaca Ayat Kursi dan kemudian mengucapkan doa yang
dianjurkan dalam hadits ini. Dengan hati yang penuh keyakinan kepada rahmat dan
pertolongan Allah, orang tersebut memohon agar kesulitan yang dihadapi segera
diselesaikan dan kebutuhannya dipenuhi.
Contoh lainnya adalah
seseorang yang merasa cemas atau khawatir akan masa depan. Dzikir Ya Hayyu
Ya Qayyum menegaskan keyakinan bahwa Allah yang Maha Hidup dan Maha Berdiri
Sendiri adalah satu-satunya tempat bergantung dan memohon pertolongan. Ini
menghilangkan kegelisahan dan memberi kekuatan untuk tetap optimis menghadapi
ujian.
Kesimpulan
Hadits ini
mengajarkan kepada kita untuk senantiasa kembali kepada Allah dalam setiap
kesulitan. Ayat Kursi, yang merupakan ayat yang sangat agung, dapat menjadi
pelindung dan perantara doa kita. Dengan mengingat Allah melalui dzikir seperti
Ya Hayyu Ya Qayyum, kita diingatkan bahwa tidak ada yang lebih berhak
untuk kita gantungkan harapan dan permohonan selain Allah, dan hanya kepada-Nya
kita harus memohon pertolongan.
Komentar
Posting Komentar