93. FADILAH SURAT AL-HASYR
يَا عَلِيُّ: مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْحشْرِ كُلَّ
لَيْلَةٍ كَفَى شَرَّ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.
"Wahai
Ali: Barangsiapa yang membaca Surah Al-Hashr setiap malam, maka dia akan cukup
terjaga dari keburukan dunia dan akhirat."
Penjelasan:
1. Makna Hadits:
o
Hadits ini menunjukkan keutamaan membaca Surah
Al-Hashr, yang merupakan surah ke-59 dalam Al-Qur'an. Dalam konteks ini,
pembaca dianjurkan untuk membaca surah tersebut setiap malam.
o
Kefasihan dari Kebaikan: Membaca Surah Al-Hashr secara
rutin diyakini dapat memberikan perlindungan dari keburukan atau malapetaka,
baik yang berasal dari kehidupan dunia maupun dari kehidupan akhirat.
2. Relevansi:
o
Hadits ini bisa menjadi motivasi bagi umat Islam untuk
meningkatkan bacaan Al-Qur'an mereka, khususnya Surah Al-Hashr, dalam rangka
mendapatkan manfaat spiritual dan perlindungan dari segala keburukan.
o
Selain itu, menunjukkan pentingnya rutin dalam
beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, dengan harapan mendapatkan
keberkahan dalam hidup.
3. Konsep
Perlindungan:
o
Di dalam Islam, banyak amalan yang dianjurkan untuk
dilakukan secara rutin dengan harapan mendapatkan perlindungan dari Allah, dan
hadits ini adalah salah satu contohnya. Hal ini mengajarkan bahwa ada cara-cara
tertentu dalam beribadah yang bisa membawa kebaikan dan menjauhkan dari hal-hal
buruk.
Dengan
memahami hadits ini, diharapkan kita termotivasi untuk lebih sering membaca
Al-Qur'an, khususnya Surah Al-Hashr, dalam kehidupan sehari-hari kita.
Pengertian Surah Al-Hashr
Surah Al-Hashr
(سورة الحشر)
adalah surah ke-59 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 24 ayat. Kata
"Al-Hashr" secara harfiah berarti "pengumpulan" atau
"penghimpunan." Surah ini diturunkan di Madinah dan termasuk dalam
kelompok surah Madaniyah. Nama ini merujuk pada peristiwa pengusiran Bani
Nadir, sebuah suku Yahudi yang diusir dari Madinah dan pengumpulan mereka,
serta refleksi atas hari kiamat di mana seluruh umat manusia akan dihimpun.
Isi dan Tema Surah Al-Hashr
Surah Al-Hashr
membahas beberapa tema penting, di antaranya:
1. Pengusiran
Bani Nadir: Surah ini
menjelaskan tentang pengusiran suku Yahudi Bani Nadir dan pelajaran yang bisa
diambil dari peristiwa tersebut, seperti keadilan Allah dan konsekuensi dari perbuatan
buruk.
2. Kekuasaan dan
Kebesaran Allah: Surah ini
menggambarkan kekuasaan dan keagungan Allah, serta mengingatkan manusia akan
kekuasaan-Nya yang tak terbatas.
3. Hari
Kebangkitan: Mengingatkan
tentang hari kiamat dan perlunya persiapan yang baik bagi setiap individu dalam
menghadapi hari tersebut.
4. Perintah untuk
Beriman dan Beramal Shalih: Surah ini mendorong umat Islam untuk beriman kepada Allah dan beramal
shalih sebagai bekal di dunia dan akhirat.
Keutamaan Surah Al-Hashr
Surah Al-Hashr
memiliki sejumlah keutamaan, antara lain:
1. Perlindungan
dari Keburukan: Dalam sebuah
hadits, disebutkan bahwa siapa yang membaca Surah Al-Hashr setiap malam, dia
akan cukup terjaga dari keburukan dunia dan akhirat. Ini menunjukkan bahwa
surah ini memiliki keutamaan dalam memberikan perlindungan.
2. Dikenal
sebagai Surah Agung: Surah ini
termasuk dalam kategori surah yang memiliki banyak hikmah dan pelajaran
penting. Membacanya secara rutin dapat memperkuat iman dan ketakwaan.
3. Menguatkan
Hubungan dengan Allah: Dengan membaca dan memahami Surah Al-Hashr, seorang Muslim dapat lebih
mendalami sifat-sifat Allah yang agung dan meningkatkan rasa syukur serta
kepasrahan kepada-Nya.
4. Penghimpunan
Ilmu: Surah ini mengandung
banyak pelajaran penting tentang kehidupan, keadilan, dan pentingnya saling
membantu dalam kebaikan, yang menjadi landasan dalam masyarakat yang harmonis.
5. Fadhilah
Membaca: Banyak ulama
menganjurkan untuk membaca Surah Al-Hashr dalam shalat malam (Tahajud) dan
waktu-waktu tertentu sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah dan
mendapatkan keberkahan.
Dengan
memahami pengertian dan keutamaan Surah Al-Hashr, diharapkan kita dapat lebih
menghargai dan mengamalkan surah ini dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
bacaan maupun dalam tindakan.
Beberapa
keutamaan membaca Surah Al-Hashr berdasarkan hadits Nabi ﷺ
dan riwayat-riwayat ulama adalah sebagai berikut:
1. Perlindungan dari Keburukan Dunia dan Akhirat
Dalam hadits
yang disebutkan sebelumnya:
- "يَا عَلِيُّ: مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْحَشْرِ كُلَّ
لَيْلَةٍ كَفَى شَرَّ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ"
- "Wahai
Ali, barangsiapa yang membaca Surah Al-Hashr setiap malam, maka dia akan
cukup terjaga dari keburukan dunia dan akhirat."
Hadits ini
menunjukkan bahwa membaca Surah Al-Hashr secara rutin setiap malam dapat
menjadi perlindungan bagi seorang Muslim dari segala bentuk keburukan di dunia
maupun di akhirat.
2. Mendapat Pahala Seperti Membaca Al-Qur'an
Seluruhnya
Ada riwayat
yang menyebutkan bahwa siapa saja yang membaca tiga ayat terakhir dari Surah
Al-Hashr, Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuk memohonkan ampun baginya
hingga malam hari. Berikut bunyi haditsnya:
- "مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ: أَعُوذُ بِاللَّهِ
السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، ثُمَّ قَرَأَ ثَلاَثَ
آيَاتٍ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْحَشْرِ، وَكَّلَ اللَّهُ بِهِ سَبْعِينَ أَلْفَ
مَلَكٍ يُصَلُّونَ عَلَيْهِ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ مَاتَ فِي ذَلِكَ
الْيَوْمِ مَاتَ شَهِيدًا، وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُمْسِي كَانَ بِتِلْكَ
الْمَنْزِلَةِ"
- "Barangsiapa
yang mengucapkan saat pagi hari: 'Aku berlindung kepada Allah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk', lalu
membaca tiga ayat terakhir dari Surah Al-Hashr, Allah akan mengutus
70.000 malaikat yang memohonkan ampun untuknya sampai petang. Dan jika
dia meninggal pada hari itu, dia akan mati dalam keadaan syahid. Dan
barangsiapa mengucapkannya saat sore hari, maka dia akan mendapatkan hal
yang sama."
- (HR.
Ahmad, At-Tirmidzi, dan Al-Hakim)
3. Mendapat Doa dan Syafaat dari Malaikat
Menurut hadits
yang sama, Allah mengutus malaikat untuk memohonkan ampun bagi pembaca Surah
Al-Hashr, khususnya pada bagian tiga ayat terakhir. Malaikat ini akan mendoakan
orang yang membaca ayat-ayat tersebut hingga hari berganti, dan jika meninggal
pada hari itu, ia dianggap mati syahid.
4. Penghapus Dosa
Dalam sebuah
riwayat disebutkan bahwa membaca Surah Al-Hashr, khususnya tiga ayat terakhir,
adalah salah satu bentuk ibadah yang bisa menghapus dosa-dosa seorang Muslim.
Ini menunjukkan betapa pentingnya membaca ayat-ayat ini sebagai bentuk taubat
dan memohon ampunan.
5. Keutamaan Terkait dengan Sifat-sifat Allah
Pada akhir
Surah Al-Hashr, terdapat beberapa ayat yang menyebutkan nama-nama Allah (Asmaul
Husna), seperti Al-Malik, Al-Quddus, As-Salam, Al-Mu’min, dan lain-lain. Dengan
membacanya, seorang Muslim diingatkan akan kebesaran Allah dan sifat-sifat-Nya
yang mulia, yang dapat memperdalam keimanan dan ketakwaan.
Kesimpulan:
Membaca Surah
Al-Hashr, terutama secara rutin, memiliki banyak keutamaan, mulai dari
perlindungan dari keburukan dunia dan akhirat, mendapatkan pahala yang besar,
serta syafaat dari malaikat. Terutama, tiga ayat terakhir dari surah ini
memiliki keutamaan khusus yang dianjurkan dibaca pada pagi dan sore hari.
لَوْ أَنزَلْنَا هَذَا الْقُرْءَانَ عَلَى جَبَلٍ
لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللهِ وَتِلْكَ اْلأَمْثَالُ
نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ {21} هُوَ اللهُ الَّذِي
لآَإِلَهَ إِلاَّهُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ
الرَّحِيمُ {22} هُوَ اللهُ الَّذِي لآَإِلَهَ إِلاَّهُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ
السَّلاَمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ
سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ {23} هُوَ اللهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ
الْمُصَوِّرُ لَهُ اْلأَسْمَآءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ
وَاْلأَرْض وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ {24}
Berikut
terjemahan dari ayat-ayat yang disebutkan (QS Al-Hashr: 21-24):
Ayat 21: "Sekiranya Kami turunkan
Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah
belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu
Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir."
Ayat 22: "Dia-lah Allah yang tiada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang mengetahui yang gaib dan yang
nyata. Dia-lah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Ayat 23: "Dia-lah Allah yang tiada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha
Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha
Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala kebesaran. Mahasuci Allah dari
apa yang mereka persekutukan."
Ayat 24: "Dia-lah Allah Yang
Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk rupa, bagi-Nya-lah nama-nama yang
paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan
Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Penjelasan Singkat:
- Ayat 21: Allah memberikan
perumpamaan bahwa seandainya Al-Qur'an diturunkan kepada gunung, gunung
itu akan tunduk dan hancur karena ketakutan kepada Allah. Hal ini
menggambarkan betapa agung dan dahsyatnya firman Allah, dan bagaimana
manusia seharusnya merasa takut dan tunduk kepada-Nya dengan penuh rasa
hormat. Tujuan dari perumpamaan ini adalah agar manusia mengambil
pelajaran dan merenungkan kebesaran Allah.
- Ayat 22: Allah memperkenalkan
diri-Nya sebagai satu-satunya Tuhan yang layak disembah, yang mengetahui
segala sesuatu, baik yang tersembunyi (gaib) maupun yang nyata (terlihat).
Dia adalah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang memberikan
rahmat-Nya kepada seluruh makhluk.
- Ayat 23: Dalam ayat ini, Allah
menyebutkan sejumlah nama dan sifat-Nya yang agung, seperti Yang Maha
Suci, Maha Sejahtera, Maha Perkasa, dan lain-lain. Ini menunjukkan kesempurnaan
Allah dalam kekuasaan-Nya, keamanan yang Dia berikan, serta kebesaran dan
kemuliaan-Nya. Allah juga menegaskan bahwa Dia Mahasuci dari segala bentuk
penyekutuan yang dilakukan oleh manusia.
- Ayat 24: Allah menyebut diri-Nya
sebagai Pencipta segala sesuatu di alam semesta, termasuk yang memberi
bentuk rupa makhluk. Allah memiliki nama-nama yang indah (Asmaul Husna)
yang menggambarkan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Seluruh makhluk di langit
dan bumi bertasbih memuji kebesaran-Nya. Dia Maha Perkasa dalam
kekuatan-Nya dan Maha Bijaksana dalam segala ketetapan-Nya.
Ayat-ayat ini
menekankan keagungan Allah dan mengajak manusia untuk merenungi kekuasaan serta
sifat-sifat Allah yang sempurna, sehingga mempertebal keimanan dan ketakwaan
mereka kepada-Nya.
Penggalan
hadits "كَفَى شَرَّ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ" dapat diterjemahkan sebagai:
"Terjaga
dari keburukan dunia dan akhirat."
Penjelasan:
Kalimat ini
menunjukkan bahwa seseorang yang mengamalkan ajaran yang dijelaskan dalam
hadits (misalnya membaca surat tertentu atau melakukan ibadah tertentu) akan
dilindungi oleh Allah dari segala bentuk keburukan, baik di dunia maupun di
akhirat.
- Keburukan dunia dapat mencakup hal-hal
seperti bencana, musibah, gangguan kesehatan, fitnah, atau hal-hal buruk
yang menimpa seseorang dalam kehidupannya.
- Keburukan akhirat mengacu pada siksaan dan
penderitaan yang mungkin dialami seseorang di akhirat, seperti azab kubur,
siksa neraka, atau kesulitan dalam proses hisab (perhitungan amal).
Dengan
demikian, pengamalan hadits ini diharapkan dapat menjadi pelindung dari segala
bentuk kesulitan dan keburukan di kedua alam, dunia dan akhirat.
سَبَّحَ
لِلَّهِ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
{1} هُوَ الَّذِي أُخْرَجَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مِن
دِيَارِهِمْ لأَوَّلِ الْحَشْرِ مَاظَنَنتُمْ أَن يَخْرُجُوا وَظَنُّوا أَنَّهُم مَّانِعَتُهُمْ
حُصُونَهُم مِّنَ اللهِ فَأَتَاهُمُ اللهُ مِنْ حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوا وَقَذَفَ
فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُونَ بُيُوتَهُم بِأَيْدِيهِمْ وَأَيْدِي
الْمُؤْمِنِينَ فَاعْتَبِرُوا يَآأُوْلِى اْلأَبْصَارِ {2}
Komentar
Posting Komentar