surat al thoriq

Hadits yang Anda tanyakan adalah:

وَمَنْ قَرَأَ سُوْرَةِ الطَّارِقِ عِنْدَ مَرْقَدِهِ كُتِبَ لَهُ عَدَدَ نُجُوْمِ السَّمَاءِ حَسَنَاتٍ

Terjemahan: "Barang siapa yang membaca Surah At-Tariq di tempat tidurnya, akan ditulis baginya pahala sebanyak bintang-bintang di langit."

Penjelasan:

Hadits ini menjelaskan keutamaan membaca Surah At-Tariq sebelum tidur. Amalan ini akan menghasilkan pahala yang sangat banyak, sebanyak jumlah bintang di langit. Dalam tradisi Islam, pahala yang besar ini menunjukkan pentingnya membaca Al-Qur'an, terutama surah-surah tertentu, sebagai bentuk ibadah yang dapat mendatangkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.

1. Surah At-Tariq (86): Surah At-Tariq adalah salah satu surah pendek di Juz ‘Amma (Juz ke-30). Surah ini mengandung pesan tentang kekuasaan Allah dan tanda-tanda-Nya di alam semesta, termasuk penciptaan manusia dan langit yang dipenuhi bintang-bintang. Membaca surah ini menjelang tidur mengingatkan kita pada keagungan Allah dan keharmonisan ciptaan-Nya.


2. Keutamaan Membaca Al-Qur'an: Membaca Al-Qur'an secara umum adalah ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al-Qur'an), maka baginya satu pahala. Dan satu pahala dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat." (HR. At-Tirmidzi)

Berdasarkan hadits ini, membaca Al-Qur'an, termasuk Surah At-Tariq, akan menghasilkan pahala yang berlipat ganda, apalagi jika dilakukan dengan niat ikhlas dan rutin sebelum tidur.



Dalil-Dalil Pendukung:

1. Dari Al-Qur'an:

Surah Al-Isra (17:9): "Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar."

Ayat ini menegaskan bahwa membaca dan mengamalkan Al-Qur'an akan membawa kita kepada jalan yang benar dan mendatangkan pahala yang besar dari Allah SWT. Surah At-Tariq termasuk dalam rangkaian ayat-ayat yang menjadi petunjuk hidup bagi umat Muslim.



2. Hadits Lain Tentang Keutamaan Membaca Surah At-Tariq: Meskipun hadits spesifik tentang keutamaan membaca Surah At-Tariq sebelum tidur tidak banyak ditemukan dalam kitab-kitab hadits yang terkenal, namun hadits ini menggambarkan keutamaan umum dari membaca Al-Qur'an dan surah-surah tertentu sebagai ibadah.


3. Perkataan Para Ulama Tentang Keutamaan Membaca Al-Qur'an Sebelum Tidur:

Ibnul Qayyim dalam kitab Zadul Ma’ad menekankan pentingnya mengisi waktu sebelum tidur dengan membaca Al-Qur'an sebagai bagian dari perlindungan dari kejahatan dunia dan akhirat. Ia menyebutkan bahwa membaca ayat-ayat tertentu dari Al-Qur'an dapat mendatangkan pahala yang sangat besar dan perlindungan dari gangguan setan serta keburukan malam.

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar juga menyarankan untuk membaca Al-Qur'an sebelum tidur sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keberkahan malam. Menurutnya, setiap amalan zikir, termasuk membaca surah-surah pendek, dapat mengantarkan seorang hamba kepada ketenangan hati dan perlindungan Ilahi.



4. Kisah Para Ulama:

Kisah Imam Asy-Syafi'i dikenal sebagai ulama besar yang sangat tekun dalam membaca Al-Qur'an. Beliau pernah menyelesaikan membaca seluruh Al-Qur'an sebanyak 60 kali selama bulan Ramadhan. Ketekunan para ulama dalam membaca Al-Qur'an, termasuk surah-surah pendek, adalah teladan bagi umat Islam untuk terus mendekatkan diri kepada Allah melalui amalan membaca Al-Qur'an.




Kesimpulan:

Hadits ini mengajarkan keutamaan membaca Surah At-Tariq sebelum tidur, yang pahalanya diibaratkan sebanyak bintang-bintang di langit. Membaca surah ini, seperti halnya membaca surah-surah lain dalam Al-Qur'an, akan mendatangkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Selain itu, membaca Al-Qur'an sebelum tidur juga menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, meraih ketenangan, serta mendapatkan perlindungan dari segala gangguan.

Dalil-dalil dari Al-Qur'an, hadits, serta kisah para ulama menunjukkan bahwa membaca Al-Qur'an secara rutin, terutama sebelum tidur, adalah amalan yang dianjurkan dan penuh keberkahan.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

86 للمرائي

ياعلي ؛ للمرائي ثلاث علامات : يتم ركوعه وسجوده مع الناس وينقصه إذا صلى وحده وينشط للمرء الذي ينثي عليه ويذكر الله في الخلا والملا . Terjemahan Hadits: "Wahai Ali, orang yang riya’ memiliki tiga tanda: (1) ia menyempurnakan rukuk dan sujudnya ketika bersama orang lain, (2) namun ia menguranginya ketika shalat sendirian, dan (3) ia bersemangat dalam beramal di hadapan orang yang memujinya dan menyebut nama Allah baik ketika sendirian maupun di hadapan orang banyak." Penjelasan Hadits: Hadits ini menjelaskan tentang sifat dan tanda-tanda orang yang melakukan riya’ . Riya’ adalah melakukan ibadah atau amal perbuatan dengan tujuan untuk dilihat atau dipuji oleh orang lain, bukan ikhlas karena Allah SWT. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tiga tanda orang yang riya’: 1.     Menyempurnakan Rukuk dan Sujud Ketika Bersama Orang Lain : o     Orang yang riya’ akan berusaha terlihat sempurna dalam ibadahnya ketika berada di hadapan orang lain. ...
Baca selengkapnya

106. CALON PENGHUNI SURGA

106   يَا عَلِيُّ، سِتَّةُ مِنْ أُمَّتِي فِي الْجَنَّةِ: شَابٌ تَائِبٌ، وَمَنْ تَصَدَّقَ سِرًّا، وَمَنْ يُؤَدِّي صَلَاةَ الضُّحَى، وَمَنْ كَانَ ذَهَابُ مَالِهِ أَهْوَنَ عَلَيْهِ مِنْ فَوَاتِ صَلَاةٍ وَاحِدٍ مَعَ الْإِمَامِ، وَمَنْ دَمَعَتْ عَيْنَاهُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ، وَمَنْ زَاحَمَ الْعُلَمَاءَ فِي مَجَالِسِهِمْ . "Wahai Ali, enam dari umatku akan berada di surga: seorang pemuda yang bertobat, orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, orang yang melaksanakan shalat Dhuha, orang yang menganggap kehilangan hartanya lebih ringan daripada kehilangan satu shalat bersama imam, orang yang meneteskan air mata karena takut kepada Allah, dan orang yang mendekati para ulama di majelis mereka." عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، و...
Baca selengkapnya

95. FADILAH SURAT AL-MULK

: يَا عَلِيُّ: مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْمُلْكِ وَتَلَا بَعْدَ قِرَاءَتِهَا اللَّهُمَّ أَعْصِمْنِئ بِالْإِسْلَامِ قَائِمًا وَاعْصِمْنِئ بِالْإِسْلَامِ قَاعِدٌ وَرَاقِدًا وَلَا تُشْمِتْ فِى عَدُوًّا وَلَا حَاسِدًا، اللهُمَّ إِنِّي اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرَّ كُلَّ دَابَّةٍ اَنْتَ آخِذٌ بِنَا صِيَتِهَا وَاسْتَلُكَ الخَيْرَ الَّذِي بِيَدِكَ كَفَاهُ اللهُ مَا هَمَّهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالدَّوَابِّ . Terjemahan: "Wahai Ali, barangsiapa yang membaca Surah Al-Mulk dan setelah membacanya dia berdoa: 'Ya Allah, jagalah aku dalam Islam dalam keadaan berdiri, jagalah aku dalam Islam dalam keadaan duduk, dan jagalah aku dalam Islam dalam keadaan berbaring. Jangan Engkau berikan kemenangan kepada musuh dan orang yang dengki. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan setiap makhluk yang Engkau pegang lehernya. Dan berikanlah kepadaku kebaikan yang ada di tangan-Mu, maka cukuplah Allah mengatasi apa yang mengganggu dari jin, manusia, dan makhluk hidup.'"...
Baca selengkapnya