75 Tanda Orang Berakal


يا علي للعاقل والمؤمنين ثلاث علامات: الاستعانة بالدنيا على الآخرة واحتمال الجفا والصبر علي الشدائد.

Wahai 'Ali, Orang yang berakal mempunyai tiga tanda: Pertama, meminta pertolongan dunia untuk akhirat (menggunakan dunia untuk menuju akhirat). Kedua, menahan sikap kasar (tidak ramah) kepada orang lain. Dan Ketiga, sabar terhadap kesulitan-kesulitan.

Rasulullah Saw bersabda:

الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ

”Orang yang cerdas adalah yang orang yang selalu menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal (kebaikan di dunia ini) untuk kehidupan sesudah kematian (kehidupan akhirat) (HR. Ahmad).

Dalam Islam, orang yang berilmu itu atau orang yang cerdas adalah orang yang menjadikan dunia ini sebagai ladang akhirat (الدنيا مزرعة الآخرة). Tempat menanam amal sholeh dan kebaikan untuk dipanen di akhirat.

 

BEKAL SELAMA DI KUBURAN

 

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ إِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلأَّ مِنْ ثَلاَثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ.

“Apabila manusia mati maka amalnya terputus kecuali meninggalkan tiga hal : sedekah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak sholih yang senantiasa mendoakannya.”

Contohnya ketika masih hidup pernah beli keramik buat masjid dan kemudian dipakai ibadah maka terus mengalir.

Begitu juga pernah mengajarkan ilmu dan kemudian diamalkan maka terus mengalir ke kuburan

Dan pernah mendidik anak dan anak tersebut menjadi soleh dan terus beribadah dan berdoa kepada orang tuanya maka terus mengalir ke keuburan.

 

BEKAL KETIKA DI PADANG MAHSYAR

 

يحشر الناس يوم القيامة أعرى ما كانوا قط، وأجوع ما كانوا قط، وأعطش ما كانو قط، وأنصب ماكانواقط، فمن كسا لله كساه الله، ومن أطعم لله أطعمه الله، ومن سقى لله سقاه الله

“Manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar pada HariKiamat dalam keadaan setelanjang-telanjangnya, dan selapar-laparnya, dan sedahaga-dahaganya, dan sepenat-penatnya, tidak pernah mereka merasakan serupa itu di mana-mana sebelum itu. Maka barang siapa yang memben pakaian (kepada orang yang memerlukannya) kerana Allah, niscaya Allah akan memberinya pakaian kelak di waktu itu. Barangsiapa yang memberi makan kerana Allah, niscaya Allah akan memberinya makan, dan barang siapa yang memberi minum kerana Allah, niscaya Allah akan memberinya minum pula.”

 

BEKAL PADA HARI KIAMAT

 

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

“Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku” (HR. Tirmidzi; hasan)

 

BEKAL PADA HARI HISAB

Di kampus biasanya mahasiswa diberikan indikator, kisi-kisi oleh dosennya, agar mahasiswa tersebut bisa lebih fokus dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam ujiannya nanti. Begitu juga Allah. Melalui lisan Nabi-Nya memberikan kisi-kisi pertanyaan di akhirat agar manusia dapat mempersiapkan diri dari sejak di dunia agar dapat dengan mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di akhirat.  Rasulullah Saw memberikan kabar kepada ummatnya bahwa yang pertama kali di hisab kelak pada hari kiamat adalah sholatnya.

 

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ

"Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya. Apabila sholatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila sholatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi.”

Maka perbaiki sholat kita dari sekarang baik yang wajib maupun yang sunnah, karena sholat adalah amalan hamba yang pertama kali di hisab pada yaumil qiyamah.

 

Yang jadi permasalahan kita itu adalah ... ketika datang kematian itu  ... apakah kita dalam husnul khatimah atau su’ul khatimah.

Apakah kematian itu datang tatkala kita sedang sholat?

Apakah kematian itu datang tatkala kita sedang berzikir kepada Allah atau sebaliknya?

Kematian datang kepada kita maksiat kepada Allah? atau

Kematian datang kepada kita dan kita sudah murtad atau sedang menyekutukan Allah Swt?

Keadaan akhir hidup inilah yang kita tidak tahu...

 

Maka inilah yang seharusnya selalu kita risaukan, kita khawatirkan dan selalu menjadi pikiran kita setiap waktu kita ... Dalam kondisi apa kita sudahi hidup kita di dunia ini ...

 

خوف الصالحين مِن سوء الخاتمة شديدًا؛ يقول أحدهم: "خوف الصالحين مِن سوء الخاتمة عند كل خَطْرَةٍ وحركة".

Husnul Khotimah merupakan gerbang kebahagiaan dan su’ul khotimah gerbang kesengsaraan dan penderitaan ... dan kita belum tahu masuk gerbang mana kita akan menuju alam akhirat

Salah seorang sahabat Nabi yang bernama Abu darda pernah berkata :

 

أبو الدرداء قال و الله من امن من حسن الخاتمة مات على سوء الخاتمةو من امن من سوء الخاتمة مات على حسن الخاتمة

Abu darda bersumpah Demi Allah, siapa saja yang merasa aman akan mati dalam husnul khotimah maka ia akan mati su’ul khotimah dan siapa saja yang merasa aman akan mati dalam su’ul khotimah maka ia akan mati husnul khotimah.

Apabila kita khawatir akan mati su’ul khotimah dan kemudian ia menyiapkan agar mati dalam husnul khotimah maka ia akan mati husnul khotimah. Dan sebaliknya, jika ada orang yang sudah merasa aman dan yaqin akan mati dalam keadaan husnul khotimah maka ia akan mati dalam keadaan su’ul khotimah.

Macam-macam mati husnul khotimah itu ada 4 tingkatan :

Tingkatan pertama,  yaitu orang mati dalam keadaan beriman kepada Allah Swt. 

Tingkatan kedua adalah mati dalam keadaan mengucapkan kalimat thoyibah seperti mati dalam keadaan sholat, berzikir dan mengaji al-Qur’an.

Tingkatan ketiga, seseorang mati dalam keadaan jihad fi sabilillah, mati di medan perang, atau mati dalam keadaan sedang menuntut ilmu.

 

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ خَرَجَ في طَلَبِ العِلْمِ فَهُوَ في سَبيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ». رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ،

Dan tingkatan yang keempat atau tingkatan yang tertinggi daripada husnul khotimah, yaitu jika seseorang mati dalam keadaan mengucap (لا إله إلا الله).

 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة. رواه أبوداود

Barang siapa yang akhir perkataannya adalah (لا إله إلا الله) maka ia masuk surga.

 

عن إبن عباس رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال أخبرني جبريل أن لا إله إلا الله أنس للمسلم عند موته وفي قبره وحين يخرج من قبره.

Rasulullah Saw bersabda : saya dikabari Jibril bahwa (لا إله إلا الله) teman bagi seorang muslim ketika sakaratul maut, dan menjadi teman ketika di kuburan dan teman ketika dibagkitkan dari kuburan.

 

عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , أَنَّهُ قَالَ : " ثَلَاثٌ مَنْ رُزِقَهُنَّ فَقَدْ رُزِقَ خَيْرَيِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ الرِّضَا بِالْقَضَاءِ ، وَالصَّبْرُ عَلَى الْبَلَاءِ ، وَالدُّعَاءُ عِنْدَ الرَّخَاءِ

Rosululloh bersaBda : siapa yang diberi 3 rizki oleh Alloh maka sesungguhnya dia mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat : Ridho dengan ketetapan Alloh, sabar dengan cobaan Alloh, berdoa ketika dalam keadaan senang.

 

وروي ابو هريرة رضي الله تعلي عنه عن النبي صلي الله عليه وسلم انه سئل اي الناس اشد بلاء قَالَ الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الصَّالِحُونَ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ

Diriwayatkan dari sahabat Abi Huroiroh RA. : Ada yang bertanya pada Rasulullah Shollallohu 'alaihi wasallam : “Ya Rasulallah, siapa manusia yang paling berat cobaannya ?”. Rasulullah menjawab : “Para Nabi lalu orang-orang shalih lalu orang-orang yang semisal dengan mereka lalu yang semisal dengan mereka.

 

وقال ابن عباس : أول شيء كتبه الله تعالى في اللوح المحفوظ ((إني أنا الله لا إله إلا أنا ، محمد رسولي، من استسلم لقضائي، وصبر على بلائي، وشكر نعمائي، كتبته صديقاً وبعثته مع الصديقين، ومن لم يستسلم لقضائي ولم يصبر على بلائي، ولم يشكر نعمائي، فليتخذ إلهاً سواي

Dari sahabat ibnu abbas RA. : Sesuatu yang pertama kali ditulis Oleh Alloh di lauhul mahfudz : saya Adalah Alloh tidak ada tuhan selain Saya, Muhammad itu utusan Saya, siapa yang menerima Qodlo'ku, sabar terhadap cobaanku, syukur kepadaku dengan nikmat pemberianku, maka orang itu tertulis golongan orang yang benar, dan besok dihari qiamat akan aku bangunkan mereka berkumpul dengan para sidiqiin, siapa tidak bersyukur atas nikmat-nikmat pemberian-Ku, tidak bersabar atas ujian-Ku dan ridla terhadap kepastian qadla-Ku, maka carilah Tuhan selain Aku.

 


 للعالم ثلاث علامات: صدق الكلام, اجتناب الحرام, التواضع

Orang 'alim mempunyai tiga tanda : bicaranya benar, menjauhi perkara harom, rendah hati.

 

Keterangan:

Orang yang berilmu adalah orang yang mempunyai Tanda sebagai berikut:

 

a)  Orang yang berilmu selalu berkata benar dalam kesehariannya dan tidak mau berdusta.

b)  Selalu menjauhi segala sesuatu yang diharamkan oleh AIIah, karena Allah mengharamkan sesuatu pasti ada sebabnya.

c)  Selalu bersifat tawadtru (rendah hati), sebab ia sadar bahwa manusia tidak pantas berlaku sombong (takabur)   yang mana itu merupakan sifat Allah yang Maha Besar.

 

 

Kenapa guru dulu baru orang tua?. Karena guru itu ada ulama dan ulama adalah pewaris para nabi (إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ، إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَاراً وَلاَ دِرْهَماً إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنَ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ) Ulama itu adalah pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Para Nabi mewariskan Ilmu. Maka barangsiapa yang mendapatkan warisan ilmu tersebut maka ia telah mengambil jatah bagian yang banyak.

Jadi warisan terbesar itu adalah ilmu. Dari mana dapatnya ilmu, yaitu dari ulama yang merupakan pewaris para Nabi. Kata sayyidina Ali (العلم خير من المال ، العلم يحرسك وأنت تحرس المال) (قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني) jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (yaitu Rasulullah). Rasulullah sekarang sudah tidak ada. Tapi ada pewarisnya. Siapa pewarisnya? Pewarisnya adalah ulama. Tentu ulama di sini bukan sembarang ulama. Ulama di sini adalah ulama thoriqoh, العالم المرشد

Nanti Guru mursyid inilah yang memerintahkan muridnya untuk cinta kepada kedua orang tua, berbakti kepadanya dan memohon ridho darinya.

Level pertama dalam menyenangkan orang tua dengan berkata baik kepada keduanya ( وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا), level kedua, dengan mentaati perintahnya dan level yang ketiga belum diperintah orang tua, kita sudah mengetahui apa yang diinginkan orang tua. “tawarin mereka” kalau kata guru mulia.

Maka dari itu seorang penyair sufi berkata:

 

أُقَـدِّمُ أُسْتَــاذِىْ عَلَى نَفْسِ وَالِدِىْ ۞ وَاِنْ نَالَنِىْ مِنَ وَالِدِى الْفَضْلَ وَالشَّرَفَ

Aku lebih mendahulukan guruku atas orang tuaku, meskipun aku memperoleh keutamaan dan kemuliaan dari orang tuaku

فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ وَالرُّوْحُ جَــــوْهَرُ ۞ وَهَذَا مُرَبِّ الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَفْ

Karena guru yang membimbing ruh dan ruh adalah mutiara, sedangkan orang tua adalah pembimbing jasmani, dan jasmani bagaikan cangkangnya binatang kerang

Jasmani manusia akan hancur sedangkan rohani manisa tidak akan hancur dengan hancurnya jasmani. Bahkan rohani inilah yang mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita di akhirat kelak.

 

أي مطابقة الكلام للواقع بحسب اعتقاد المتكلم، كل ما يخالف الحقيقة أو الواقع.

 

 

Tawadhu adalah ketundukan dan rendah hati. Asal katanya berasal dari Tawaadha'atil ardhu yang berarti tanah itu lebih rendah daripada tanah di sekelilingnya.

Memiliki sifat tawadhu berarti merasa diri kita orang biasa, sekalipun memiliki banyak kelebihan. Dengan sifat tawadhu pun kita senantiasa akan merendahkahkan diri kepada Allah dan tidak berbuat semena-mena atau memandang remeh terhadap sesama.

Ciri-ciri orang yang memiliki sifat tawadhu adalah dia tidak suka atau tidak berambisi menjadi orang terkenal, berkenan bergaul dengan fakir miskin dan bahkan tulis mencintai mereka, menjunjung tinggi kebenaran, serta bersedia membantu orang lain.

Allah pun berfirman dalam QS. Al-Furqan: 63 bahwa Allah mengasihi hamba-Nya yang bersifat tawadhu.


وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا

Artinya: "Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan 'salam,'"

 

Sebaliknya, sifat sombong merupakan lawan dari tawadhu . Perumpamaan orang yang memiliki sifat somnong dalam buku yang ditulis oleh Salim 'Id Hilali dengan judul Hakikat Tawadhu dan Sombong, terlihat sebagai orang yang selalu meninggikan badannya untuk menggapai bangunan yang tinggi.

Sebagaimana dalam firman Allah dalam QS. Al-Isra' ayat 37 yang berbunyi:


وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ ٱلْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ ٱلْجِبَالَ طُولًا

Artinya: "Dan janganlah kalian berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kalian tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung."

Penerapan sifat tawadhu yang dibenarkan tamalluq. Islam memerintahkan umatnya untuk berendah hati, namun bukan untuk berendah diri.

Berikut rangkuman keutamaan tawadhu dalam penerapan sehari-hari:

Diangkat Derajatnya

Allah SWT akan memuliakan dan mengangkat derajat orang-orang yang tawadhu sehingga manusia pun menghormatinya.

Dalam sebuah sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:


وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

"Dan tidaklah seorang bertawadhu dengan niat semata-mata hanya karena Allah SWT, melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya." (HR. Muslim)


وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَىَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu, sehingga kalian tidak merasa bangga diri lagi sombong terhadap orang lain dan tidak pula berlaku aniaya terhadap orang lain."

 

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا (

Dari ayat 63 sd 76.

Imam fakhrurozy menerangkan bagaimana akhlak manusia yang nantinya akan menempati alghurfah atau tempat yang tinggi di dalam surga. Dari ayat 63 sampai 76. Yaitu 9 sifat.

Sifat pertama

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا

لا يتكبرون على الناس, ولا يتجبرون, ولا يفسدون

 

Sifat pertama

Yang tidak melakukan kerusakan di muka bumi ini.

 

Ada 6 macam komponen bangsa jika mereka berbuat sesuatu kerusakan maka bangsa ini akan  rusak

 

١. الأمراء الظالمين

٢. العلماء لم يعمل بعلمه

3. الأغنياء البخلاء

4. الحكام غير عادل

5. الأجراء غير صادق

6. النساء المتفرجات

Sifat Kedua

 وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

Yang di maksud di Jahil di sini adalah bukan orang bodoh yang tidak punya ilmu. Tapi jahil menurut Allah ada setiap orang yang berbuat maksiat berhak disebut jahil walaupun ia banyak ilmunya.

Misalnya seorang alim maksiat, menggunjing, memfitnah kita itu namanya jahil. Jika kita menanggapi maka kita calon penghuni gurfah di surga karena kita mempunyai sifat hilim الحلم. Tidak menanggapi cemohoan orang jahil tadi.

 

وعن علي بن أبي طالب قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : " إن الرجل ليدرك بالحلم درجة الصائم القائم ، وإن الرجل ليكتب جبارا وما يملك إلا أهل بيته " .رواه الطبراني في الأوسط

sifat ketiga

وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا (64)

وقوله : ( والذين يبيتون لربهم سجدا وقياما ) أي : في عبادته وطاعته ، كما قال تعالى : ( كانوا قليلا من الليل ما يهجعون وبالأسحار هم يستغفرون ) [ الذاريات : 17 - 18 ] ، وقال ( تتجافى جنوبهم عن المضاجع يدعون ربهم خوفا وطمعا ومما رزقناهم ينفقون ) [ السجدة : 16 ] وقال ( أمن هو قانت آناء الليل ساجدا وقائما يحذر الآخرة ويرجو رحمة ربه ) الآية [ الزمر : 9 ]

 

Ibnu Abbas berkata jika ada seseorang sholat 2 rokaat di malam hari itu sudah termasuk dalam golongan ayat ini.

 

مروي عن النبي صلى الله عليه وسلم مرسلا، فروى ابن نصر عن حسان بن عطية مرسلا: رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُما ابْنُ آدَمَ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ الآخِرِ خَيْرٌ لَهُ مِنَ الدُّنْيا وَمَا فِيهَا، وَلَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَفَرَضْتُهُما عَلَيْهِم.

Maksudnya adalah seumpama ada dua orang, yang satu diberi  taufik hidayah sehingga dia bisa sholat dua rokaat di tengah malam dan yang satunya lagi Allah beri dia  dunia dan seisinya maka yang paling mulia adalah yang pertama.

Ada juga ulama yang mengatakan bahwa 2 rokaat tengah malam itu luar biasa pahalanya, andaikata dia punya dunia dan seisinya kemudian ia wakafkan maka masih besar pahala 2 rokaat di jaufil lail tersebut.

Kenapa kita belum mau juga tahajud padahal ayat hadits banyak tentang keutamaannya dan kita yaqin itu..jawabannya karena kita belum dapat TAUFIK dari Allah. Kenapa Allah belum berikan karena mungkin kita banyak dosa, bergaul dg yang haram atau mencintai  orang dzolim, makan haram, dll

 


للتقي ثلاث علامات: يتقي الكذب, الخبث, جليس السوء، ويدع شطر الحلال مخافةَ أن يقع في الحرام.

Orang yang bertaqwa mempunyai tiga tanda: Pertama, takut berdusta. Kedua, takut berbuat jahat dan bergaul bersama orang yang jahat. Ketiga, meninggalkan separuh perkara yang halal (seperti makan nasi hukumnya halal, namun tidak berlebihan memakannya) karena takut terjerumus kepada perkara yang haram.

 

Keterangan:

Ketaqwaan adalah merupakan salah satah satu hal yang membedakan manusia yang satu dengan yang lain karena baik buruknya manusia dihadapan Allah adalah tergantung pada ketaqwaannya kepada Allah. Orang-orang yang bertaqwa mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a.  Enggan berdusta dan takut untuk melakukan perbuatan yang tidak baik, apalagi yang dilarang oleh Allah.

b.  Enggan bergaul dengan orang yang suka berbuat jahat, karena takut nanti akan tertular oleh perbuatan jahatnya.

c.  Berhati-hati terhadap sesuatu yang halal, karena takut sesuatu yang halal tersebut akan menjerumuskan pada  sesuatu yang diharamkan.

 

Takwa (Arab: تقوى taqwā / taqwá ) adalah istilah dalam Islam yang merujuk kepada kepercayaan akan adanya Allah, membenarkannya, dan takut akan Allah. Istilah ini sering ditemukan dalam Al-Qur'an, Al-Muttaqin (Arab: اَلْمُتَّقِينَ Al-Muttaqiina) yang merujuk kepada orang-orang yang bertakwa, atau dalam perkataan Ibnu Abbas, "orang-orang yang meyakini (Allah) dengan menjauhkan diri dari perbuatan syirik dan patuh akan segala perintah-Nya."[2]

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, arti dasar dari "takwa" adalah menaati Allah dan tidak bermaksiat kepada-Nya. Umar bin Khattab bertanya kepada Ubay bin Ka'ab mengenai takwa. Ubay bertanya, "Pernahkah kamu berjalan di jalan yang penuh dengan duri?" Umar menjawab, "Ya." Ubay bertanya lagi, "Apa yang engkau lakukan?" Umar menjawab, "Aku menggulung lengan bajuku dan berusaha (melintasinya)." Ubay berkata, "Inilah (makna) takwa, melindungi seseorang dari dosa dalam perjalanan kehidupan yang berbahaya sehingga ia mampu melewati jalan itu tanpa terkena dosa."

 

Al-Kadzib adalah memberitakan sesuatu yang bertentangan dengan keadaan yang ada. 


 يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوۡلُوۡا قَوۡلًا سَدِيۡدًا ۙ‏

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar,

يُّصۡلِحۡ لَـكُمۡ اَعۡمَالَـكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَـكُمۡ ذُنُوۡبَكُمۡؕ وَمَنۡ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيۡمًا‏

niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung.

KALAU KAMU BERKATA BAGUS BAGUS MAKA ALLAH AKAN MEMPERBAIKI IBADAH KITA DAN ALLAH AKAN AMPUNI DOSA KITA

Allah    memerintahkan    kepada    hamba- hamba- Nya        yang  beriman        agar        tetap  bertakwa  kepada- Nya dan menyembah- Nya dengan                    penyembahan                    sebagaimana  seseorang    yang melihat- Nya, dan  hendaklah  mereka  mengucapkan  perkataan yang  benar,  yang          jujur,          tidak          bengkok,          tidak         pula menyimpang.  Lalu  Allah  menjanjikan  kepada  mereka       jika      mereka       melakukan      perintah- perintah- Nya  ini,  Dia   akan   memberi   mereka pahala   dengan  memperbaiki amal  perbuatan mereka.   Yakni  Allah   memberi  mereka   taufik  untuk    mengerjakan   amal- amal   yang   saleh,  dan    bahwa    Allah    akan    mengampuni      dosa- dosa mereka yang terdahulu. Sedangkan dosa yang          akan         mereka            lakukan          di         masa mendatang,       Allah      akan       memberi       mereka ilham untuk bertobat darinya.

 

Kenapa kitab sulit untuk berzikir dan sholawat 10000 kali, karena kita mungkin berkata kata dengan kata kata yang tidak benar dan tidak ada manfaatnya

 

Qoulan sadida. Adalah perkataan yang tidak ada bathil di dalamnya. Contoh batil adalah berbohong. Satu kali berbohong bisa jadi berhari hari kita tidak bisa merasakan  nikmatnya ibadah

 

MACAM MACAM BOHONG ATAU DUSTA

 

1.  Berdusta kepada Allah

Contoh: dia bilang zina dan riba halal. Termasuk jika dia memberi jawaban hukum yang tidak benar

 

2.  Berdusta atas nama Rasulullah contoh membuat bidah, dan mengatakan hadits palsu atau maudlu

 

3.  Berdusta dengan sumpah

 

 

الكذب باليمين

 

Seperti pedagang berani bersumpah untuk melarikan dagangannya

 

4.  Berdusta untuk menipu tapi tidak memakai sumpah

 

الكذب الخدع

 

الذى لغيرك لا يصل إليك  والذى قسم لك حاصل لديك

"Sesuatu yang ditakdirkan milik orang lain tidak akan sampai kepadamu dan sesuatu yang ditakdirkan untukmu akan menjadi milikmu".

 

~Imam Haddad

 

5.  Berdusta dalam berjanji

 

الكذب للوعد

6.  Berdusta dalam mimpi

«من كذبَ في حُلُمِه متعمِّدًا فليتبوَّأ مقعَدَه منَ النَّارِ»

 

7.  Berdusta agar yang lain tertawa

الكذب لإضحاك الناس

 

قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيَضْحَكَ بِهِ اَلْقَوْمُ وَيْلٌ لَهُ ثُمَّ وَيْلٌ لَهُ ) أَخْرَجَهُ اَلثَّلَاثَةُ وَإِسْنَادُهُ قَوِيٌّ

 

Hadis No. 1545 Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Celakalah orang yang berbicara padahal ia bohong untuk sekedar membuat orang-orang tertawa celakalah dia kemudian celakalah dia." Riwayat Imam Tiga dan sanadnya kuat.

 

8.  Berbohong dalam Nasab

 

الكذب بالنسب

أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من ادعى إلى غير أبيه أو انتمى إلى غير مواليه فعليه لعنة الله والملائكة والناس أجمعين، لا يقبل الله منه يوم القيامة صرفا ولا عدلا

 

Seperti mengaku keturunan habib dan wali

 

9.  Berdusta karena malu

الكذب للحياء

Seperti di tawari makan tidak mau karena kenyang padahal dial apar dan dalam hatinya menggerutu.

 

 

 

SELANJUTNYA SELAIN BOHONG ADALAH GHIBAH

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ، وَأَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ ، قَالا : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِيَّاكُمْ وَالْغَيْبَةَ ، فَإِنَّ الْغَيْبَةَ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا " . قِيلَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ الْغَيْبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا ؟ قَالَ : " الرَّجُلُ يَزْنِي فَيَتُوبُ ، فَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِ ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغَيْبَةِ لا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ " . رواه الطبراني في الأوسط وفيه عباد بن كثير الثقفي وهو متروك

 

Dari Jabir bin Abdillah dan Abi Sa'id Al-khudri keduanya berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : “Takutlah kamu semua terhadap ghibah karena sesungguhnya ghibah itu lebih berat dosanya daripada berzina ". Rosululloh ditanya :" bagaimana bisa ghibah lebih berat dosanya daripada zina ?". Beliau menjawab : " sesungguhnya seorang laki-laki kadang-kadang berzina kemudian bertaubat maka Allah menerima taubat nya, sedangkan orang yang menggunjing tidak diampuni dosanya sampai orang yang digunjing mau mengampuninya”. (HR At Tabrani dalam Al-Ausath dan dalam sanadnya terdapat 'Ubad bin Katsir As-tsaqofi dan dia ini matruk, Sumber : Kitab Majma' Zawaid : 8/92).

 

SELANJUTNYA ADALAH NAMIMAH

فقال الجبار جل جلاله: وعزتي وجلالي لا يسكن فيك ثمانية من الناس: مدمن خمر، ولا مصر على زنا، ولا قتات -وهو النمام- ولا ديوث) -هو القواد- (ولا شرطي) هو الجلواز عند الأمراء، (ولا المخنث) الذي يتشبه بالنساء، (ولا قاطع رحم، ولا الذي يقول: علي عهد الله إن لم أفعل، ولا يفعل

SELANJUTNYA ADALAH BERKATA DENGAN PERKATAAN SIA SIA

Contohnya adalah bertanya tentang ibadah orang lain

Contohnya bertanya ibadah orang. Misalnya puasa nga? Kalau dia menjawab dia takut riya. Kalau dia tidak menjawab  maka penanya tersinggung.

Begitu juga bertanya, sudah berapa kali haji, dan umroh.

Begitu juga bertanya tentang umur, dan dari mana dia pergi?

 Atau datang dari mana?

Begitu juga bertanya tentang harga barang milik orang. Berapa harga motor kamu itu?

Begitu juga bertanya tentang kemaksiatan seseorang

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

86 للمرائي

80 Tanda Orang Dermawan