99

 

Teks Hadits

Teks Arab: يَا عَلِيُّ: إِذَا رَأَيْتَ الْهِلَالَ فَهَلَّلْ ثَلَاثًا وَكَبِّرْ ثَلَاثًا وَقُلْ اللَّهُ اَكْبَرُ وَاَعَزُّ وَاَقْدَرُ مِمَّا أَخَافُ وَاَحْذَرُ.

Terjemahan

"Wahai Ali, jika kamu melihat hilal, maka ucapkanlah 'Alhamdulillah' tiga kali, dan 'Allahu Akbar' tiga kali, dan katakanlah: 'Allah Maha Besar, Maha Perkasa, dan Maha Kuasa lebih dari apa yang aku takuti dan aku khawatir.'"

Makna Hadits

Hadits ini mengajarkan umat Islam untuk menyambut bulan baru dengan ucapan syukur dan pujian kepada Allah. Menyambut hilal, yang menandakan awal bulan dalam kalender Hijriyah, adalah kesempatan untuk merenungkan kekuasaan Allah dan meminta perlindungan-Nya dari segala hal yang ditakutkan.

Dalil dari Al-Qur'an

  1. Pentingnya Mengingat Allah: Allah berfirman dalam Al-Qur'an: Surah Al-Baqarah (2:152) Teks Arab: فَاذْكُرُوني أَذْكُرْكُمْ.

    Terjemahan: "Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat kepadamu." (QS. Al-Baqarah: 152)

    Ayat ini menekankan pentingnya mengingat Allah dalam setiap aspek kehidupan, termasuk saat melihat hilal.

  2. Menjaga Hubungan dengan Allah: Surah Al-Anfal (8:24) Teks Arab: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا استَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَاعَاكُم لِمَا يُحْيِيكُمْ.

    Terjemahan: "Hai orang-orang yang beriman, jawab seruan Allah dan Rasul-Nya apabila dia menyeru kalian kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kalian." (QS. Al-Anfal: 24)

    Dalam konteks ini, menyambut hilal adalah cara untuk menunjukkan ketaatan kepada Allah.

Kisah Ulama

Imam Ahmad bin Hanbal, seorang ulama terkenal, sering mengajarkan tentang pentingnya ibadah dan zikir, terutama dalam menyambut bulan baru. Dalam riwayat, dikatakan bahwa beliau selalu berdoa dan berzikir ketika melihat hilal, menandakan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat dan kesempatan untuk menjalani bulan yang baru.

Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Menyambut Bulan Ramadhan: Setiap kali melihat hilal Ramadhan, umat Islam akan berdoa dan bersyukur, dengan harapan untuk mendapatkan keberkahan di bulan suci ini. Mereka mengingat kembali tujuan puasa dan momen ibadah yang harus diperbanyak.

  2. Menghadapi Tantangan: Seorang pelajar yang menghadapi ujian penting akan berdoa ketika melihat hilal, berharap agar Allah memberinya ketenangan dan kekuatan untuk menghadapi ujian. Ucapan 'Allahu Akbar' menjadi pengingat bahwa Allah lebih besar daripada segala tantangan yang ada.

  3. Perayaan Idul Fitri dan Idul Adha: Ketika hilal bulan Syawal atau Dzulhijjah terlihat, umat Islam merayakannya dengan bersyukur dan memperbanyak doa, mengingat bahwa Allah selalu ada dalam setiap langkah kehidupan mereka.

Kesimpulan

Hadits ini mengajarkan kita untuk menyambut bulan baru dengan penuh rasa syukur kepada Allah. Dengan memperbanyak doa dan pujian, kita menunjukkan pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan-Nya. Mari kita terapkan ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari agar selalu dekat dengan Allah dan mendapatkan berkah-Nya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

86 للمرائي

ياعلي ؛ للمرائي ثلاث علامات : يتم ركوعه وسجوده مع الناس وينقصه إذا صلى وحده وينشط للمرء الذي ينثي عليه ويذكر الله في الخلا والملا . Terjemahan Hadits: "Wahai Ali, orang yang riya’ memiliki tiga tanda: (1) ia menyempurnakan rukuk dan sujudnya ketika bersama orang lain, (2) namun ia menguranginya ketika shalat sendirian, dan (3) ia bersemangat dalam beramal di hadapan orang yang memujinya dan menyebut nama Allah baik ketika sendirian maupun di hadapan orang banyak." Penjelasan Hadits: Hadits ini menjelaskan tentang sifat dan tanda-tanda orang yang melakukan riya’ . Riya’ adalah melakukan ibadah atau amal perbuatan dengan tujuan untuk dilihat atau dipuji oleh orang lain, bukan ikhlas karena Allah SWT. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tiga tanda orang yang riya’: 1.     Menyempurnakan Rukuk dan Sujud Ketika Bersama Orang Lain : o     Orang yang riya’ akan berusaha terlihat sempurna dalam ibadahnya ketika berada di hadapan orang lain. ...
Baca selengkapnya

106. CALON PENGHUNI SURGA

106   يَا عَلِيُّ، سِتَّةُ مِنْ أُمَّتِي فِي الْجَنَّةِ: شَابٌ تَائِبٌ، وَمَنْ تَصَدَّقَ سِرًّا، وَمَنْ يُؤَدِّي صَلَاةَ الضُّحَى، وَمَنْ كَانَ ذَهَابُ مَالِهِ أَهْوَنَ عَلَيْهِ مِنْ فَوَاتِ صَلَاةٍ وَاحِدٍ مَعَ الْإِمَامِ، وَمَنْ دَمَعَتْ عَيْنَاهُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ، وَمَنْ زَاحَمَ الْعُلَمَاءَ فِي مَجَالِسِهِمْ . "Wahai Ali, enam dari umatku akan berada di surga: seorang pemuda yang bertobat, orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, orang yang melaksanakan shalat Dhuha, orang yang menganggap kehilangan hartanya lebih ringan daripada kehilangan satu shalat bersama imam, orang yang meneteskan air mata karena takut kepada Allah, dan orang yang mendekati para ulama di majelis mereka." عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، و...
Baca selengkapnya

95. FADILAH SURAT AL-MULK

: يَا عَلِيُّ: مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْمُلْكِ وَتَلَا بَعْدَ قِرَاءَتِهَا اللَّهُمَّ أَعْصِمْنِئ بِالْإِسْلَامِ قَائِمًا وَاعْصِمْنِئ بِالْإِسْلَامِ قَاعِدٌ وَرَاقِدًا وَلَا تُشْمِتْ فِى عَدُوًّا وَلَا حَاسِدًا، اللهُمَّ إِنِّي اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرَّ كُلَّ دَابَّةٍ اَنْتَ آخِذٌ بِنَا صِيَتِهَا وَاسْتَلُكَ الخَيْرَ الَّذِي بِيَدِكَ كَفَاهُ اللهُ مَا هَمَّهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالدَّوَابِّ . Terjemahan: "Wahai Ali, barangsiapa yang membaca Surah Al-Mulk dan setelah membacanya dia berdoa: 'Ya Allah, jagalah aku dalam Islam dalam keadaan berdiri, jagalah aku dalam Islam dalam keadaan duduk, dan jagalah aku dalam Islam dalam keadaan berbaring. Jangan Engkau berikan kemenangan kepada musuh dan orang yang dengki. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan setiap makhluk yang Engkau pegang lehernya. Dan berikanlah kepadaku kebaikan yang ada di tangan-Mu, maka cukuplah Allah mengatasi apa yang mengganggu dari jin, manusia, dan makhluk hidup.'"...
Baca selengkapnya