98

 

Teks Hadits

Teks Arab: يَا عَلِيُّ: أَكْثِرْ مِنَ الدُّعَاءِ الَّذِي عَلَّمَنِيْهِ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَهُوَ الدَّائِمَةُ فِي الدَّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.

Terjemahan

"Wahai Ali, perbanyaklah doa yang telah diajarkan kepadaku oleh Jibril, yaitu doa yang selalu digunakan dalam urusan dunia dan akhirat."

Makna Hadits

Hadits ini menunjukkan pentingnya doa dalam kehidupan seorang Muslim, baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa doa adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meminta pertolongan-Nya. Dalam konteks ini, doa yang dimaksud adalah yang diucapkan secara terus-menerus, menunjukkan ketulusan dan keyakinan akan kuasa Allah.

Dalil dari Al-Qur'an

  1. Pentingnya Berdoa: Allah berfirman dalam Al-Qur'an: Surah Al-Baqarah (2:186) Teks Arab: وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ.

    Terjemahan: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku." (QS. Al-Baqarah: 186)

    Ayat ini menegaskan bahwa Allah senantiasa mendengar dan mengabulkan doa hamba-Nya, menunjukkan betapa pentingnya berdoa dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Keutamaan Berdoa: Dalam hadits lain, Nabi Muhammad SAW bersabda: Teks Arab: إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى حَيِيٌّ كَرِيمٌ، يَسْتَحِيِي مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا خَائِبَتَيْنِ.

    Terjemahan: "Sesungguhnya Allah itu Maha Pemalu dan Maha Dermawan, Dia malu kepada hamba-Nya jika hamba-Nya mengangkat kedua tangannya kepada-Nya, kemudian Dia tidak mengabulkan permintaannya." (HR. Ahmad)

Kisah Ulama

Salah satu ulama terkenal, Imam Al-Ghazali, dalam karya-karyanya sering menekankan pentingnya doa dalam hidup seorang Muslim. Ia menjelaskan bahwa doa tidak hanya untuk meminta, tetapi juga sebagai bentuk penghambaan dan pengakuan akan ketergantungan kita kepada Allah.

Imam Al-Ghazali juga menceritakan bagaimana dalam satu malam, ia sangat bersungguh-sungguh berdoa untuk mendapatkan petunjuk dan hidayah dalam kehidupannya. Ia terus berdoa hingga akhirnya Allah memberinya pemahaman yang mendalam tentang agama, yang menjadikannya salah satu ulama terbesar dalam sejarah Islam.

Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Berdoa Sebelum Memulai Aktivitas: Seorang pelajar sebelum ujian selalu berdoa, memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan dalam memahami materi dan kelancaran saat ujian. Ini menunjukkan keyakinan bahwa doa bisa mendatangkan pertolongan Allah.

  2. Doa dalam Kesulitan: Seorang ibu yang menghadapi kesulitan finansial selalu mengingat untuk berdoa dan meminta bantuan Allah. Ia percaya bahwa dengan memperbanyak doa, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi.

  3. Menghadapi Musibah: Ketika menghadapi musibah, seseorang mengingat nasihat ini dan berdoa kepada Allah, meminta ketabahan dan kesabaran. Dalam keadaan yang sulit, doa menjadi sumber kekuatan dan harapan bagi dirinya.

Kesimpulan

Hadits ini menekankan pentingnya memperbanyak doa dalam kehidupan seorang Muslim, baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Dalam berdoa, kita menunjukkan ketergantungan kita kepada Allah dan keyakinan bahwa Dia adalah sumber segala pertolongan. Mari kita aplikasikan nasihat ini dalam kehidupan sehari-hari agar kita selalu mendapatkan petunjuk dan keberkahan dari Allah.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

86 للمرائي

ياعلي ؛ للمرائي ثلاث علامات : يتم ركوعه وسجوده مع الناس وينقصه إذا صلى وحده وينشط للمرء الذي ينثي عليه ويذكر الله في الخلا والملا . Terjemahan Hadits: "Wahai Ali, orang yang riya’ memiliki tiga tanda: (1) ia menyempurnakan rukuk dan sujudnya ketika bersama orang lain, (2) namun ia menguranginya ketika shalat sendirian, dan (3) ia bersemangat dalam beramal di hadapan orang yang memujinya dan menyebut nama Allah baik ketika sendirian maupun di hadapan orang banyak." Penjelasan Hadits: Hadits ini menjelaskan tentang sifat dan tanda-tanda orang yang melakukan riya’ . Riya’ adalah melakukan ibadah atau amal perbuatan dengan tujuan untuk dilihat atau dipuji oleh orang lain, bukan ikhlas karena Allah SWT. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tiga tanda orang yang riya’: 1.     Menyempurnakan Rukuk dan Sujud Ketika Bersama Orang Lain : o     Orang yang riya’ akan berusaha terlihat sempurna dalam ibadahnya ketika berada di hadapan orang lain. ...
Baca selengkapnya

106. CALON PENGHUNI SURGA

106   يَا عَلِيُّ، سِتَّةُ مِنْ أُمَّتِي فِي الْجَنَّةِ: شَابٌ تَائِبٌ، وَمَنْ تَصَدَّقَ سِرًّا، وَمَنْ يُؤَدِّي صَلَاةَ الضُّحَى، وَمَنْ كَانَ ذَهَابُ مَالِهِ أَهْوَنَ عَلَيْهِ مِنْ فَوَاتِ صَلَاةٍ وَاحِدٍ مَعَ الْإِمَامِ، وَمَنْ دَمَعَتْ عَيْنَاهُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ، وَمَنْ زَاحَمَ الْعُلَمَاءَ فِي مَجَالِسِهِمْ . "Wahai Ali, enam dari umatku akan berada di surga: seorang pemuda yang bertobat, orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, orang yang melaksanakan shalat Dhuha, orang yang menganggap kehilangan hartanya lebih ringan daripada kehilangan satu shalat bersama imam, orang yang meneteskan air mata karena takut kepada Allah, dan orang yang mendekati para ulama di majelis mereka." عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، و...
Baca selengkapnya

95. FADILAH SURAT AL-MULK

: يَا عَلِيُّ: مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْمُلْكِ وَتَلَا بَعْدَ قِرَاءَتِهَا اللَّهُمَّ أَعْصِمْنِئ بِالْإِسْلَامِ قَائِمًا وَاعْصِمْنِئ بِالْإِسْلَامِ قَاعِدٌ وَرَاقِدًا وَلَا تُشْمِتْ فِى عَدُوًّا وَلَا حَاسِدًا، اللهُمَّ إِنِّي اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرَّ كُلَّ دَابَّةٍ اَنْتَ آخِذٌ بِنَا صِيَتِهَا وَاسْتَلُكَ الخَيْرَ الَّذِي بِيَدِكَ كَفَاهُ اللهُ مَا هَمَّهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالدَّوَابِّ . Terjemahan: "Wahai Ali, barangsiapa yang membaca Surah Al-Mulk dan setelah membacanya dia berdoa: 'Ya Allah, jagalah aku dalam Islam dalam keadaan berdiri, jagalah aku dalam Islam dalam keadaan duduk, dan jagalah aku dalam Islam dalam keadaan berbaring. Jangan Engkau berikan kemenangan kepada musuh dan orang yang dengki. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan setiap makhluk yang Engkau pegang lehernya. Dan berikanlah kepadaku kebaikan yang ada di tangan-Mu, maka cukuplah Allah mengatasi apa yang mengganggu dari jin, manusia, dan makhluk hidup.'"...
Baca selengkapnya