107. PAHALA PENOLONG ORANG BUTA


Teks Arab: يَا عَلِيُّ: مَنْ اَرْشَدَ الْأَعْمَى بِيَدِهِ الْيُسْرَى جَاءَ يَمِينُهُ فِي يَمِينِكَ.

Terjemahan

"Wahai Ali, siapa yang menunjukkan jalan kepada orang buta dengan tangan kirinya, maka tangan kanannya akan datang bersamamu."

Makna Hadits

Hadits ini menekankan pentingnya membantu dan memberi petunjuk kepada orang lain, terutama mereka yang dalam keadaan kesulitan atau kebingungan. Tangan kiri di sini bisa diartikan sebagai upaya yang mungkin dianggap kecil atau sepele, tetapi memiliki dampak besar bagi orang lain. Konsekuensinya, pahala yang diperoleh dari perbuatan baik tersebut akan sangat besar.

Dalil dari Al-Qur'an

  1. Petunjuk dan Kepedulian terhadap Sesama: Allah berfirman dalam Al-Qur'an: Surah Al-Baqarah (2:177) Teks Arab: لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَـئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ.

    Terjemahan: "Bukanlah kebaikan itu menghadapkan wajahmu ke timur dan ke barat, tetapi kebaikan itu adalah (bagi) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta, meskipun itu dicintainya, kepada kerabat, yatim, orang miskin, anak jalanan, orang yang meminta-minta, dan untuk memerdekakan budak, dan melaksanakan shalat serta membayar zakat, dan memenuhi janji apabila ia berjanji, serta bersabar dalam kesulitan dan penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka yang demikian itulah orang-orang yang benar (iman) dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 177)

  2. Menuntun dan Membantu Orang Lain: Surah Al-Maidah (5:2) Teks Arab: وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ.

    Terjemahan: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah sangat keras siksaan-Nya." (QS. Al-Maidah: 2)

Kisah Ulama

Salah satu ulama terkenal yang sering membantu orang lain adalah Imam Al-Ghazali. Dalam banyak karyanya, ia menekankan pentingnya membantu sesama. Suatu ketika, ia melihat seorang pengemis yang sangat membutuhkan, dan meskipun ia sendiri tidak memiliki banyak harta, ia memberikan semua yang bisa ia berikan kepada pengemis tersebut. Imam Al-Ghazali selalu menasihati murid-muridnya untuk memperhatikan orang-orang di sekitar mereka, terutama yang kurang beruntung.

Contoh dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Memberikan Petunjuk kepada yang Membutuhkan: Seorang remaja yang melihat orang tua yang tersesat di jalan. Dia menghampiri orang tua tersebut dan memberikan petunjuk arah dengan sabar. Tindakan sederhana ini membantu orang tua tersebut mencapai tujuannya dan menunjukkan kepedulian.

  2. Membantu Teman yang Kesulitan: Seorang pelajar yang mengalami kesulitan dalam pelajaran meminta bantuan temannya untuk belajar. Teman tersebut dengan senang hati membantunya, menjelaskan materi yang sulit hingga pelajar tersebut memahami. Dengan membantu teman tersebut, ia tidak hanya melakukan kebaikan, tetapi juga memperkuat persahabatan mereka.

  3. Menjadi Relawan di Panti Asuhan: Seseorang yang rutin mengunjungi panti asuhan untuk memberikan pelajaran dan bermain dengan anak-anak di sana. Dia memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak yang mungkin tidak mendapatkan cukup perhatian di rumah.

Kesimpulan

Hadits ini mengajarkan kita tentang pentingnya memberi petunjuk dan bantuan kepada orang-orang di sekitar kita, terutama mereka yang membutuhkan. Dengan memberikan bantuan, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga membangun hubungan baik dalam masyarakat. Mari kita berusaha untuk menjadi lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan memberikan petunjuk serta bantuan semaksimal mungkin dalam kehidupan sehari-hari.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

86 للمرائي

ياعلي ؛ للمرائي ثلاث علامات : يتم ركوعه وسجوده مع الناس وينقصه إذا صلى وحده وينشط للمرء الذي ينثي عليه ويذكر الله في الخلا والملا . Terjemahan Hadits: "Wahai Ali, orang yang riya’ memiliki tiga tanda: (1) ia menyempurnakan rukuk dan sujudnya ketika bersama orang lain, (2) namun ia menguranginya ketika shalat sendirian, dan (3) ia bersemangat dalam beramal di hadapan orang yang memujinya dan menyebut nama Allah baik ketika sendirian maupun di hadapan orang banyak." Penjelasan Hadits: Hadits ini menjelaskan tentang sifat dan tanda-tanda orang yang melakukan riya’ . Riya’ adalah melakukan ibadah atau amal perbuatan dengan tujuan untuk dilihat atau dipuji oleh orang lain, bukan ikhlas karena Allah SWT. Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tiga tanda orang yang riya’: 1.     Menyempurnakan Rukuk dan Sujud Ketika Bersama Orang Lain : o     Orang yang riya’ akan berusaha terlihat sempurna dalam ibadahnya ketika berada di hadapan orang lain. ...
Baca selengkapnya

106. CALON PENGHUNI SURGA

106   يَا عَلِيُّ، سِتَّةُ مِنْ أُمَّتِي فِي الْجَنَّةِ: شَابٌ تَائِبٌ، وَمَنْ تَصَدَّقَ سِرًّا، وَمَنْ يُؤَدِّي صَلَاةَ الضُّحَى، وَمَنْ كَانَ ذَهَابُ مَالِهِ أَهْوَنَ عَلَيْهِ مِنْ فَوَاتِ صَلَاةٍ وَاحِدٍ مَعَ الْإِمَامِ، وَمَنْ دَمَعَتْ عَيْنَاهُ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ، وَمَنْ زَاحَمَ الْعُلَمَاءَ فِي مَجَالِسِهِمْ . "Wahai Ali, enam dari umatku akan berada di surga: seorang pemuda yang bertobat, orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, orang yang melaksanakan shalat Dhuha, orang yang menganggap kehilangan hartanya lebih ringan daripada kehilangan satu shalat bersama imam, orang yang meneteskan air mata karena takut kepada Allah, dan orang yang mendekati para ulama di majelis mereka." عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، و...
Baca selengkapnya

95. FADILAH SURAT AL-MULK

: يَا عَلِيُّ: مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْمُلْكِ وَتَلَا بَعْدَ قِرَاءَتِهَا اللَّهُمَّ أَعْصِمْنِئ بِالْإِسْلَامِ قَائِمًا وَاعْصِمْنِئ بِالْإِسْلَامِ قَاعِدٌ وَرَاقِدًا وَلَا تُشْمِتْ فِى عَدُوًّا وَلَا حَاسِدًا، اللهُمَّ إِنِّي اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرَّ كُلَّ دَابَّةٍ اَنْتَ آخِذٌ بِنَا صِيَتِهَا وَاسْتَلُكَ الخَيْرَ الَّذِي بِيَدِكَ كَفَاهُ اللهُ مَا هَمَّهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالدَّوَابِّ . Terjemahan: "Wahai Ali, barangsiapa yang membaca Surah Al-Mulk dan setelah membacanya dia berdoa: 'Ya Allah, jagalah aku dalam Islam dalam keadaan berdiri, jagalah aku dalam Islam dalam keadaan duduk, dan jagalah aku dalam Islam dalam keadaan berbaring. Jangan Engkau berikan kemenangan kepada musuh dan orang yang dengki. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan setiap makhluk yang Engkau pegang lehernya. Dan berikanlah kepadaku kebaikan yang ada di tangan-Mu, maka cukuplah Allah mengatasi apa yang mengganggu dari jin, manusia, dan makhluk hidup.'"...
Baca selengkapnya